"Kemudian Nindy memberitahu Lia Haryati bahwa akan menelepon Dito, kemudian Nindy mengatakan kepada Mahendra Dito 'nih jemput aja, Lia sama Leman bawa aja, udah foto-foto sama rekam kita', lalu telepon tersebut dimatikan," ucap Zulpan.
Sekitar pukul 21.00 WIB, datang enam laki-laki berpakaian hitam dan penutup kepala yang merupakan orang suruhan Dito ke rumah.
Baca Juga:
GM beserta Jajaran PLN UID S2JB Sambangi PLN UP3 Jambi dalam Inspeksi Siaga Ramadhan 144H dan Berbagi Kebahagian Bersama YBM UP3 Jambi
Orang-orang itu kemudian membawa babysitter dan sopir Nindy ke dalam mobil warna hitam. Di dalam mobil, mata keduanya ditutup dan langsung dibawa ke Apartemen Senopati.
Setiba di sana, keduanya dipisahkan dan terjadi aksi penganiayaan serta pengancaman oleh Dito yang ada di dalam apartemen tersebut.
Keesokan harinya, sekitar pukul 04.00 WIB, Lia Haryati dan Sulaeman dibawa ke Apartemen Resident Office. Di sana, mata keduanya akhirnya dibuka. Keduanya juga turut dijaga tiga orang laki-laki.
Baca Juga:
Mengaku Diteror Anggota TNI dan Preman, Nindy Ayunda Minta Perlindungan LPSK
Lalu, sekitar pukul 19.00 WIB, Lia Haryati dan Sulaeman dibawa kembali ke rumah orang tua Nindy untuk mengambil baju. Setelahnya, keduanya kembali di bawa ke apartemen.
Di apartemen itu, Lia Haryati disuruh untuk tidur di kamar, sedangkan Sulaeman di ruang tamu dengan dijaga oleh orang suruhan Dito.
"Kemudian pada saat berada ditempat tersebut tidak bisa keluar apartemen, karena dijaga oleh orang suruhan Mahendra Dito," ujar Zulpan.