"Atau gerakan zigzag yang tujuannya menjatuhkan petugas. Kemudian menabrak masyarakat yang melintas," kata dia.
Polisi pun mengeluarkan tembakan ke arah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah tersangka. Upaya itu dilakukan usai laju kendaraan sempat menabrak rumah hingga kendaraan masyarakat.
Baca Juga:
Pjs. Bupati Labuhanbatu Utara Hadiri Peringatan HUT IDI ke-74
Dalam pengejaran, ada dua polisi yang bertugas di detasemen berlambang burung hantu itu terluka dan harus mendapat perawatan di rumah sakit.
"Petugas membawa tersangka ke RS Bhayangkara Polresta Surakarta untuk penanganan medis, namun yang bersangkutan meninggal dunia saat dievakuasi," jelasnya.
Picu Keraguan
Baca Juga:
Kasus Dokter Aulia, Polisi: Pengakuan FK Undip-RS Kariadi soal Bully Permudah Penyelidikan
Pengejaran hingga berakhir penembakan terhadap Sunardi menilai polemik. Islamic Study and Action Center (ISAC) Surakarta mengungkapkan, keluarga Sunardi tak mendapat surat penangkapan ataupun penetapan Sunardi sebagai tersangka.
Organisasi yang aktif mengadvokasi kasus-kasus penangkapan terduga teroris itu pun menyayangkan upaya Densus yang menembak mati Sunardi, bukan melumpuhkannya.
"Apakah proses penangkapan dalam keadaan semacam itu sudah sesuai prosedur," kata Sekretaris ISAC Surakarta, Endro Sudarsono saat dihubungi.