"Saya juga melihat dan sekaligus disadarkan oleh Bareskrim, itu saya merasa itu bukan pribadi saya yang berbicara, saya merasa bodoh, saya merasa orang yang tidak pernah seperti yang berpendidikan, padahal saya orang yang terpelajar dan mempunyai basic pendidikan filosofis. Filos dan sofi bijak dan dicintai," katanya.
Selanjutnya, Yahya Waloni mengaku akan lebih bijak sebagai seorang pendakwah, menjadi lebih santun, bermartabat, dan beretika dalam menyampaikan dakwah. Yahya Waloni mengaku siap menjalani hukumannya berapa pun.
Baca Juga:
Pengacara Razman Arif Nasution Laporkan Nikita Mirzani atas Pelanggaran UU ITE
"Dari awal saya sudah mengatakan kepada pihak kepolisian, bahkan kepada keluarga saya, berapa pun tuntutan hukum yang diberikan, saya akan menjalaninya sebagai laki-laki. Dan ini menjadi pembelajaran bagi publik, agar setiap tokoh, atau siapa pun manusia yang hidup di Indonesia harus taat kepada hukum," ujar Yahya.
Yahya Waloni berjanji akan menjadi pribadi yang lebih baik setelah dia keluar dari penjara. Selain itu, Yahya Waloni juga berjanji akan mendukung segala peraturan pemerintah, menaati Pancasila, UUD 1945, dan menghormati keberagaman dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Saya berjanji, penjara adalah tempat dan universitas terbaik yang akan melepaskan manusia untuk sadar dan tidak kembali lagi. Ini adalah merupakan satu perjalanan, suatu edukasi bagi publik bahwa tidak ada sesuatu yang akan kita dapati kecuali telah melewati suatu garis kesalahan," ujarnya.
Baca Juga:
Penyebar Video Syur AD Ditangkap, Motifnya Dendam dan Sakit Hati
"Dan kejadian ini akan mendorong saya untuk lebih baik ke depan, menjadi manusia yang mendukung segala peraturan pemerintah, menjadi manusia yang akan mendukung segala program dalam suatu kebersamaan kebinekaan, bahkan dalam rumusan dilafazkan oleh Pancasila," katanya.
Kemudian Yahya Waloni mengaku berkaca dari kasusnya dan keberadaannya di penjara membuatnya sadar makna toleransi beragama. Sebab, ia mengaku di dalam penjara juga menjadi imam dan khatib dari berbagai lapisan masyarakat.