Ditemukan Korban Tewas
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam mengungkapkan adanya praktik kekerasan di dalam kerangkeng rumah Bupati Langkat. Praktik kekerasan itu diduga menelan korban jiwa hingga lebih dari satu nyawa.
Baca Juga:
Polda Sumut Akan Tindak Anggotanya Jika Terlibat Kasus Kerangkeng Bupati Langkat
"Kami temukan dengan informasi yang solid, ada tindak kekerasan yang sampai menghilangkan nyawa. Dan korban yang menghilangkan nyawa ini lebih dari satu," ujar Anam melalui keterangannya, Minggu (30/1).
"Lebih dari dua [orang] yang mengatakan bahwa memang kematian tersebut ditimbulkan dari tindak kekerasan, dan bagaimana kondisi jenazah, juga kami mendapatkan keterangan dari lebih dari dua saksi," ujarnya.
Disebut untuk Penjudi dan Pencuri
Baca Juga:
Polisi Temukan Alat Diduga Untuk Menyiksa Penghuni Kerangkeng Bupati Langkat
Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi Pasaribu mengatakan pihaknya menemukan fakta lain saat melakukan investigasi langsung. Kerangkeng manusia yang diklaim sebagai tempat rehabilitasi itu tak semuanya dihuni para pecandu narkoba. Sejumlah penghuni diketahui merupakan penjudi dan pencuri.
"Opini yang terbangun, itu adalah tempat pembinaan pecandu narkotika. Namun fakta yang kami temukan di lapangan, ada informasi tidak semua pecandu narkotika. Mereka adalah orang orang dari berbagai latar belakang. Ada yang penjudi, tidak setia sama istrinya, pencuri. Jadi macam macam. Sehingga penggunaan diksi rehabilitasi, itu sangat jauh dan tidak tepat," kata Edwin. [tum]