Dia ingat, Presiden IBA sampai mengatakan, kenapa Indonesia jadi kembali mundur, sementara negara lain ketika itu banyak mencontoh Indonesia yang sudah sukses menerapkan single bar.
“Saya sampai tidak bisa berucap apa-apa karena merasa malu, kok negara ini jadi mundur dibanding negara-negara lain di dunia,” aku Prof Otto.
Baca Juga:
Sambut Baik Dukungan Aktivis Alumni Mahasiswa Jakarta Raya, Al Haris : Buktikan Kita Solid
Karena itu, Prof Otto menegaskan bahwa single bar tetap akan menjadi perjuangan Peradi yang ia pimpin.
“Kami tidak akan surut memperjuangkan single bar karena itu menjadi pola terbaik yang memberi kepastian kepada para pencari keadilan,” tukasnya.
Dirinya juga menyatakan, tidak akan lelah untuk terus menyuarakan single bar.
Baca Juga:
Aktivis Alumni Mahasiswa Jakarta Raya Dukung Al Haris - Sani di Pilgub Jambi 2024
“Memang bukan perjuangan mudah, tapi harapan kami bisa menggugah nurani Ketua MA agar melihat secara holistik bahwa dengan single bar, maka penegakkan hukum di Indonesia akan lebih maksimal lagi,” ucapnya di sesi jumpa pers.
Dia mencontohkan, upaya penyatuan Peradi telah coba dilakukan. Sayangnya, tidak dibarengi dengan ketulusan hati dari Peradi-Peradi lain, di luar yang ia pimpin.
“Seperti masih ada yang mengganjal. Mungkin butuh waktu,” imbuhnya.