Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan kebijakan moneter bank sentral yang cukup agresif akan menghambat proses pemulihan ekonomi global.
Imbasnya, ekonomi dunia diperkirakan melambat menjadi 0,5 persen tahun depan. "Pertumbuhan global melambat tajam dengan kemungkinan perlambatan lebih lanjut karena lebih banyak negara jatuh ke dalam resesi," papar Malpass.
Baca Juga:
Tepis Pernyataan Cawapres Mahfud, Bahlil Sebut Rp 50 Triliun Investasi Asing Sudah Masuk IKN
Sementara itu, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi RI pada tahun depan, yakni menjadi hanya 5 persen.
Hal ini tertuang dalam laporan terbaru IMF yang bertajuk World Economic Outlook: Countering the Cost-of-Living Crisis yang dirilis pada Selasa (11/10).
Dalam laporan tersebut, proyeksi ekonomi Indonesia pada 2023 mendapat revisi ketiga kalinya dari proyeksi April sebesar 5,9 persen dan Juli di kisaran 5,2 persen.
Baca Juga:
Airlangga Respons Bahlil soal Target Investasi Rp1.650 Triliun di 2024
Sementara, untuk tahun ini IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,3 persen.
Revisi ini sejalan dengan langkah IMF yang juga memangkas proyeksi ekonomi global yang hanya diperkirakan mencapai 2,7 persen pada 2023. [tum]