Ia pun berterima kasih kepada pihak BI yang sudah membantunya. Ia mengaku kesulitan karena tidak memahami cara merangkai potongan-potongan uang agar memenuhi syarat penggantian.
"Kalau saya nggak dibantu tidak bisa merangkai itu. Warnanya, ini tahun sekian, wis nggak tahu itu," katanya.
Baca Juga:
Capaian Kolaborasi Kendalikan Inflasi Pangan di Papua Barat Daya Tahun 2024, Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat Gelar Torang Locavore
Penyerahan uang pengganti untuk Samin sendiri dilakukan di Kpw BI Kota Solo. Samin ditemani istrinya, Sri Kadarwati dan Kepala SDN Lojiwetan, Hastara berangkat menggunakan mobil jemputan dari KPw BI Kota Solo.
Saat penyerahan, Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo mengatakan sisa uang Samin tidak bisa mendapat ganti karena kondisinya yang sudah rusak parah.
"Selebihnya, yang potongan-potongan kecil tidak dapat direkonstruksi," katanya.
Baca Juga:
Bank Indonesia Kaltim: Pembangunan IKN Berdampak Positif pada Perekonomian Daerah
Ia pun mengimbau agar masyarakat menabung uang di bank demi keamanan dan kenyamanan. Tidak seperti Samin harus kehilangan uang tabungan yang dikumpulkan selama 2,5 tahun karena dimakan rayap.
Menabung di celengan, kata Joko, boleh sebaiknya hanya digunakan untuk mengumpulkan uang sementara.
"Boleh menyimpan di celengan kalau takut terlalu sedikit, pergi ke bank jadi merepotkan Tapi tiap bulan atau dua bulan sekali harus disetorkan. Sehingga kalau ada kerusakan lebih cepat teridentifikasi," katanya. [tum]