Perapki.WahanaNews.co | Kepala Rutan Klas I Surabaya di Medaeng, Wahyu Hendrajati Setyo Nugroho mengatakan, anak kiai Jombang itu kini menghuni sel umum bercampur dengan puluhan tahanan yang lain.
Terdakwa kasus pencabulan santriwati Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Bechi, kini telah dipindahkan dari sel isolasi di Rutan Klas I Surabaya, Medaeng, Sidoarjo.
Baca Juga:
Bayu Atmaja, S.H., M.H. Aprisiasi Majelis Hakim PN Sei Rampah Memvonis Terdakwa 10 Tahun Penjara Pelaku Pencabulan
"Sudah dipindahkan beberapa hari yang lalu. Ditempatkan di sel umum. Satu blok Isi 60 orang," kata Hendra, saat dikonfirmasi, Senin (18/7).
Namun, Hendra belum bisa mengatakan secara detil berapa ukuran sel yang dihuni Bechi bersama dengan tahanan lain tersebut. Ia hanya mengatakan tak ada perlakuan khusus kepada Bechi. Tidur pun, putra Kiai Pesantren Shiddiqiyyah itu hanya beralaskan kasur matras.
"[Tidurnya] alas kasur matras," ucapnya.
Baca Juga:
Tersangka Guru SD Cabul di Jaksel Jadi Buronan Polisi
Hendra menambahkan, saat ini Bechi tengah dalam kondisi yang sehat. Selama di rutan ia juga bersosialisasi dengan para tahanan yang lain.
"Baik seperti yang lain, bersosialisasi, maksudnya tidak pendiam gitu ya. Dia bersosialisasi. Dia interaksi normal saja," pungkasnya.
Bechi telah dijebloskan ke Rutan Klas I Surabaya, Medaeng, Sidoarjo sejak Jumat (8/7), usai drama menyerahkan diri Kamis (7/7) lalu. Ia lalu ditempatkan di sel isolasi di Rutan Medaeng selama sepekan. Hal itu kata Hendra sudah sesuai SOP berlaku di masa Pandemi Covid-19.