Dari situ, dia menelusuri muasal video tersebut. Kuat dugaan pelaku memang sengaja merekam aktivitasnya kemudian dibagikan ke grup WhatsApp.
"Awalnya kami pikir di Jawa kemudian Binjai (Sumatera Utara) dan terakhir di Samarinda," sebutnya.
Baca Juga:
Suap ke Ade Yasin dari Pihak Swasta Diduga Melalui Ajudan
Kata dia, setelah disortir ternyata video itu dari Samarinda. Namun setelah diusut lebih lanjut rupanya berasal dari kawasan Loa Janan, Kukar. Setelah mempelajari kasusnya, laporan pun resmi dibuat.
Meski demikian, sebelum memasukkan aduan ke polisi, Chris mengaku sudah memberikan somasi agar pelaku penganiayaan binatang membuat video permintaan maaf. Sayangnya hal tersebut tak dilakukan.
"Makanya kami laporkan. Dari penyidik, ini merupakan kasus pertama di Kaltim. Saya sangat apresiasi sekali dengan Polres Kukar, mereka sangat responsif," tuturnya.
Baca Juga:
Ingin Kuasai Harta, Pria di Dairi Tega Bunuh Nenek Kandung
Chris berharap agar kasus ini menjadi perhatian bagi pelaku-pelaku kekerasan terhadap hewan piaraan.
"Jadi jangan ada lagi penyiksaan terhadap hewan. Baik itu anjing atau kucing," katanya. [tum]